Ketika mendengar kata "PENJAJAHAN" pasti langsung teringat tentang kejamnya bangsa Indonesia yang menjajah Papua, yang mana telah menindas rakyat Papua Hampir Sengah abad, kurang lebih sekitar 51 tahun.  Namun meskipun Negara Papua telah merdeka lebih dari setengah abad yang lalu, dan tidak ada lagi penjajahan dari negara lain. Namun Papua belum dapat dikatakan negara yang "MERDEKA" dalam hal yang sesungguhnya. kemerdekaan hanya  18 hari terhitung 1 desember 1961 sampai dengan 19 desember 1961.


kemerdekan itu dicuri oleh Neokolonialisme Indonesia, oleh kekuatan Militer lahirnya Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta  hingga Aneksasi Indonesia Masuk Papua  1 mei tahun 1963 lanjut 1969 Pepera Versi Indonesia dengan manipulatif penuh tekanan Militer  saat itu, hingga hari ini.

Dapat dilihat dari masih banyaknya kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia ini, serta masih banyak lagi ketidak adilan yang diberikan pemerintah untuk rakyat, Masih Pelangaran Ham yang Merajalelah di seluruh Pelosok Papua, Tapol-Napol smakin Banyak, sebagai misal tindakan penegakan hukum yang banyak dianggap rakyat kecil belum merasa teradili oleh para penegak hukum. Lucu memang melihat ada pencuri singkong diancam hukuman berbulan-bulan penjara. Sedangkan KORUPTOR, yang telah menyebabkan rakyat kecil sengsara hingga menyebabkan nekat sampai mencuri singkong untuk makan, mereka dihukum layaknya seorang "raja". Kamar mewah, bersih, makanan terjamin, Bahkan merekapun dapat berlibur meskipun berstatus tahanan. Pasti banyak yang bertanya-tanya, Siapa yang harus  salahkan..??

Tidak dipungkiri lagi bahwa, manusia Papua yang terlahir dalam masa penjajahan adalah umumnya mempunyai rasa nasionalime yang begitu tinggi. Karakter manusia Papua pada jaman sekarang adalah berjuang, melawan dan mengusir penjajahan dari alam Papua.

Sudah jelas bahwa 100% generasi Papua yang terlahir dalam penjajahan adalah memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa dan rakyat. Dibenak pikiran generasi muda Papua adalah hanya satu yaitu berjuang tanpa batas sampai harapan rakyat Papua terwujud.

Dalam hal ini, melalui grup facebook KNPB NEWS  (Suko/Bidaipouga Mote),  kembali mengingatkan kepada generasi muda Papua bahwa tidak ada kata mundur dalam kamus KNPB. Sesungguhnya TAKUT adalah penjajah yang utama. Kematian bagi orang Papua bukan luar biasa, tapi hal biasa dan lebih terhormat adalah mati dalam perlawanan mempertahankan harga diri, dari pada mati konyol dan musnah tanpa perlawanan. Perjuangan adalah pelaksanaan dari kata-kata, karena idealisme tanpa aksi adalah idealisme mati. Percayalah, "penjajah pasti kalah dan kita pasti menang".


"PENJAJAH DATANG UNTUK MENJAJAH DAN MERAMPAS KEKAYAAN ALAM, PENCURI DATANG UNTUK MENCURI KEKAYAAN ALAM" SADAR BERSATU DAN LAWAN----------------->>>>>