Poster Seruan Gerakan Doa Lintas Bangsa Papua : Ilst

Oleh Pdt. Deserius Adii, S.Th
“Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Markus 4:36-40

Kejadian yang dialami oleh murid-murid Yesus di atas merupakan gambaran mengenai badai yang sering kita alami dalam kehidupan kita. Dalam menyeberangi lautan kehidupan tidak selamanya kita menghadapi cuaca yang cerah. Ada kalanya badai datang menerpa hidup kita. Dan sebagaimana yang dialami oleh murid-murid Yesus, badai yang datang merupakan suatu hal yang dapat membuat kita semua gentar dan goyah dalam iman kita. Dari kisah di atas ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar kita tetap kuat dalam menghadapi badai kehidupan. Berikut 3 cara untuk menghadapinya :
1. Datang Pada Yesus
Ketika badai datang menerpa dan perahu mulai dimasuki air, hal yang pertama mereka lakukan bukanlah keluar dari perahu dan terjun ke air, tetapi mereka mencari Yesus!
Anda dapat bayangkan apa yang terjadi jika mereka keluar dari perahu? Begitu juga dengan hidup kita jika menghadapi suatu masalah. Kita tidak boleh lari atau meninggalkan masalah yang kita hadapi, karena jika demikian kita akan keluar dari rencana Allah. Cari Yesus untuk mendapat jawaban atas masalah kita. Datang pada Yesus. Jangan cari orang lain atau bahkan mencari pendeta untuk menyelesaikan masalah kita. Bukan berarti mencari pendeta itu salah, tetapi Tuhan menginginkan kita memprioritaskan Dia dalam kehidupan kita. Hanya Yesus yang sanggup memberikan jawaban. Dan Dia hanya sejauh doa. Datang padaNya, berdoa untuk masalah Anda.
Ketika murid-murid Yesus datang mencari Dia, kita melihat apa yang terjadi selanjutnya, Yesus mengambil alih seluruh keadaan yang terjadi. Hanya dengan sepatah kata saja, maka badai itu-pun reda. Ketika kita datang mencari Yesus, Dia akan turun tangan mengambil alih seluruh masalah kita. Dia akan memberikan jalan keluar bagi kita.

2. Bangkitkan Roh-Mu
Badai yang menerpa perahu Yesus dan murid-muridNya membuat murid-muridNya sangat ketakutan. Dalam Mazmur pasal 42 dan 43 juga menceritakan kondisi pemazmur yang sedang dalam keadaan yang sangat mencekam, dikejar-kejar oleh musuhnya, sama seperti badai yang menakutkan yang dialami murid-murid Yesus.

Pemazmur mengatakan kepada jiwanya untuk tidak gelisah dan berharap kepada Allah (Maz 42:6, 42:12, 43:5). Dalam 2 Kor 4:16 Rasul Paulus juga menyatakan bahwa kita ini terdiri dari manusia lahiriah dan manusia batiniah. Dan Paulus juga menyatakan bahwa meskipun manusia lahiriahnya merosot, manusia batiniah-nya semakin dibaharui dari hari ke hari.

Manusia batiniah/roh kita harus senantiasa lebih kuat dibanding manusia jasmani kita. Roh kita harus juga lebih kuat dibanding dengan jiwa kita.

Jiwa manusia yang terdiri dari pikiran, perasaan dan kehendak, mudah sekali terpengaruh oleh keadaan sekitar. Ketika masalah dan problema datang, jiwa manusia akan berusaha mencari jalan keluar untuk masalah tersebut. Tetapi ketika masalah begitu berat dan tidak dapat menemukan jalan keluar, maka jiwa manusia dapat terganggu, manusia menjadi kuatir, takut, stress, dan lain-lain.

Sebagai umat Tuhan, kita harus senantiasa membangun manusia roh kita, yaitu dengan membaca firmanNya, rajin berdoa, ikut persekutuan dan lain-lain. Dengan membangkitkan roh kita, maka secara tidak langsung roh kita yang kuat akan mempengaruhi jiwa kita. Sehingga seperti yang pemazmur katakan kepada jiwanya untuk berharap pada Allah, maka roh kita pun juga akan berbuat demikian juga.

Ketika masalah datang dengan begitu bertubi-tubi, maka yang harus kita lakukan adalah membangkitkan roh kita agar dapat menghadapi masalah dengan hati yang kuat.

3. Gali Potensi Diri
Murid-murid Yesus mempunyai potensi yang luar biasa. Kita lihat dalam Kisah Para Rasul bagaimana mereka “menjungkir-balikkan” dunia ini dengan kuasa dan mujizat Allah. Itu terjadi ketika kuasa Roh Kudus telah turun ke atas mereka (Kis 1:8).
Ketika badai menerpa perahu mereka pada saat itu, Yesus bertanya kepada murid-muridNya: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mrk 4: 40. Yesus mencoba membantu murid-muridNya untuk mengenali potensi yang sebenarnya ada dalam diri mereka. Yesus tahu bahwa murid-muridNya sanggup untuk menghadapi masalah seberat apapun. Dan bahkan mereka mampu memiliki iman yang mengalahkan dunia.
Kuasa yang sama yang turun ke atas murid-murid Yesus juga telah dicurahkan bagi setiap kita yang percaya kepadaNya. Dan Tuhan mau agar kita semua menyadari bahwa ada potensi yang luar biasa yang ada dalam setiap umatNya. Mungkin saat ini kita tidak menyadari potensi tersebut. Tetapi ketika kita mencoba mengenali potensi diri kita dan kita menggali potensi tersebut, maka kita akan melihat bahwa Tuhan sedang memproses dan ingin memakai diri kita dengan luar biasa.

Anda pasti tahu bahwa sebuah batu berlian yang indah dan mahal harganya adalah dibentuk dan diproses dari sebuah batu yang terpendam yang pada mulanya tidak memiliki nilai dan bahkan jauh dari indah. Demikian juga dengan kita semua, kita semua bagaikan berlian yang ketika digali dan diproses akan menjadi individu yang memiliki potensi yang luar biasa. Tanpa disadari kita akan melakukan perbuatan-perbuatan yang lebih besar dari yang pernah Dia lakukan (Yoh 14:12).

Masalah apapun yang kita hadapi, biarlah itu menjadi pemicu bagi hidup kita, bahwa Tuhan ingin agar kita dapat mengembangkan kapasitas hidup kita. Dia ingin agar kita dapat menjadi individu yang lebih tangguh untuk melakukan rencanaNya yang besar dalam hidup kita.

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” 1 Kor 10:13
Penulis adalah Fasilitator Gerakan Doa Lintas Bangsa Papua