Tentara pakian lengkap mengancam dan teror pada Dosen dan Mahasiswa : Foto (AO/KM) |
TIMIKA, (KM) --- Seorang
oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan
pakian lengkap, orang pendatang memasuki kampus Stie Amor Timika dan
persekolahan SMK Harapan Timika, saat itu, mahasiswa/i sedang registrasi
ulang,
dan puluhan siswa/i SMK Harapan sedang les pembekalan persiapan Praktek
Sistim
Ganda (PSG), tentara tersebut, mengklaim mengancam bagian barat tanah
kampus
ini milik saya, dimanfaatkan dan objekkan orang papua masyarakat kamoro,
dengan
tujuan mengaduh domba model baru.
Hal tersebut, disampaikan Ketua Stie Amor Timika Sam Gobay SE, pada awak media online www.kabarmapegaa.com, pada selasa (25/08/2015) di jalan Nawaripi Baru Kelurahan Nawaripi distrik Mimika Baru, “orang tua saya kamoro, kuburuan itu orang tua saya, jadi jangan macam-macam” ungkap mengklaim tentara pakian lengkap tanpa identitas jelas itu, di hadapan mahasiswa, pelajar, guru dan dosen.
Hal tersebut, disampaikan Ketua Stie Amor Timika Sam Gobay SE, pada awak media online www.kabarmapegaa.com, pada selasa (25/08/2015) di jalan Nawaripi Baru Kelurahan Nawaripi distrik Mimika Baru, “orang tua saya kamoro, kuburuan itu orang tua saya, jadi jangan macam-macam” ungkap mengklaim tentara pakian lengkap tanpa identitas jelas itu, di hadapan mahasiswa, pelajar, guru dan dosen.
Tentara, yang
pakian lengkap itu datang ke kampus, pada pukul 17:30 Wit, dengan
menggunakan motor di bonceng salah satu bapak masyarakat kamoro dengan
mengklaim bahwa tanah ini milik saya, dan tentara tersebut, pengancam
“hati-hati kamu, nanti kamu datang ke kantor, untuk mengecek kebenaran
status tanah
”Tanpa
menunjukkan surat sertifikat, tentara ini, menunjukan kekuatannya dan
mendapatkan sebidang tanah untuk kepentingan pribadi, "memanfaatkan
momen melalui masyarakat papua, tindak melalui etika yang tidak
manusiawi" supaya mengaduh domba orang papua sama orang papua," kata
Sam.
Pada hal,
tanah lokasi itu adalah milik kampus dan persekolahan SMK bersertifikat
jelas yang selama bertahun-tahun mulai dari tahun 2004 sampai 2015 saat
ini, sekian ribuan Mahasiswa dan Mahasiswi STIE Amor Jurusan Manajemen,
dan jurusan Akutansi meluluskan, kemudian SMK Harapan, jurusan Otomotif,
Jurusan Alat Berat, dan Teknik Informatika, telah menamatkan sekian
ribuh siswa/I juga, Ungkap Sam, kepada awak media ini.
Lanjut Sam,
kami merasa terancam, mengganggu pisikologis dalam hal proses
pengelolahan pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan teristimewa
belajar dan mengajar juga serta mengatur dan mengelolah sekian ribu
banyak Mahasiswa/I, dan siswa/I dari berbagai karakter anak-anak
generasi penerus bangsa, yang menjadi beban yang sangat serius ibarat “
besi tua bengkok yang sulit diluruskan” yang berkecimpung dikampus dan
SMK tersebut,” Tegasnya.
Tambah lagi,
Sam, ”Selama saya di Timika, saya sangat peduli dan pemerhati
pendidikan Papua, pengalaman kipra didalam dunia pendidikan selama 20
tahun, membangun mencerdaskan anak-anak bangsa di bidang pendidikan.
Namun tidak mulus banyak masalah dan liku-liku yang alami seperti,
pengklaim masalah pendidikan sampai dipengadilan, pengancaman, dan
membakar mobil pribadi depan kediaman pada malam hari tahun 2009 silam,
babak baru pengancaman tentara masuk kampus.” Pungkasnya.
"Minggu kemarin, kami sudah mengikuti ospek tahun akademik 2015-2016, Stie Amor Timika Angkatan Ke 15, Mengikuti Ospek,
selama lima hari, mulai pada hari selasa 18 Agustus 2015 sampai dengan
hari sabtu 22 Agustus 2015 kemarin, sekitar 19 siswa yang mengikuti
ospek, 12 mahasiswa baru dan 7 mahasiswa lama,”kata Sam penutupnya.(Andy Ogobay/KM)
0 Komentar