Suasana Ibadah Hut Kingmi yang ke-80 di Gedung Emeneme Yauare, (13/01). Andy/KM
TIMIKA, KABARMAPEGAA.COM--  Gereja Kema Injil (KINGMI) di Tanah Papua Kordinator Puncak Selatan Klasis Mimika merayakan Ibadah  bersama  Hari Ulang Tahun (HUT)  yang ke 80, tahun.  Pada Minggu (13/01) di Gedung Graha Emeneme Yauare Timika Indah jalan Bilibis Timika Papua.
Dalam Kesempatan tersebut, Devinitif Sekertari Derah (Sekda) Mimika, Drs. Marthen Paiding, M.MT, juga ikut hadir dalam Hut Kingmi yang ke 80.  Dalam sambutanya mengatakan dalam usia 80 Tahun umat Kingmi lebih semangat, dalam tanggung jawab untuk bersekutu melayani kepada Tuhan.
"Semoga gereja Kingmi konsisten tetap menjadi berkat bagi semua orang yang hidup di tanah ini. Jadikan momen Injil masuk ini meningkatkan pelayanan  kasih sukacita dalam kehidupan umat di tanah Amungsa, "ungkapnya
Marthen, minta gereja bersama pemerintah sama-sama mengatasi permasalahan-permasalahan sosial  yang sering dan selalu terjadi kabupaten ini. kita sama-sama membina masyarakat kita dengan Injil kebenaran takut akan Tuhan, agar mereka menjadi manusia yang berguna terang dan garam bagi dunia.
"Dia juga desak semua pihak termasuk gereja membantu membangun mimika dan jaga kedamaian serta  mendukung visi dan misi bupati kabupaten mimika,"Pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama juga Kordinator doa dan penginjilan  Kingmi  Sinode Papua, Pendeta Lazasarus Tebai, S. Th, dalam Kotbanya mengatakan Injil sudah datang dan Injil sudah ada ditengah-tengah Kita sejak dunia jadikan kita wajib menerimanya dengan sepenuh hati. karena dengan Injil kita bisa masuk sorga.
Salah satu unsur terpenting dalam hidup orang Kristen adalah firman Allah. Firman Allah adalah makanan rohani kita yang membuat kita bisa hidup secara rohani. Sebab manusia tidak hanya terdiri dari tubuh jasmani saja, tetapi juga dari roh. Oleh karena itu kita harus memberi makan bukan hanya tubuh kita saja, namun juga roh kita agar kita bisa hidup secara rohani. ,"ujar Tebay dalam kotbanya.
Lanjut Lazarus, injil firman Allah  juga, pedang bermata dua, sehingga semua masalah baik pribadi keluarga maupun kelompok harus serahkan kepada Kepada Tuhan, dan Peganglah kebenaran, dengan segenap hati dan jiwa.
Injil juga akan jadi saksi bagi orang dunia,  saat ahkir saman kepada Tuhan atas perbuatannya manusia  di hadapan Allah, entah baik maupun buruk. Akan di hakimi pada akhir zaman. Bagi yang menerima firman Allah dalam hatinya akan berhak masuk sorga, kemudian bagi yang belum meberima Firman Allah akan dilemparkan kedalam api naraka,"jelas  Lazarus dalam Kotbanya.
Dia juga menambahkan, masuk sorga tidak bisa bayar dengan uang. Melainkan Allah mau manusia didunia adalah percaya kepada Tuhan dan mau menerima Yesus  sebagai juruselamat dari dunia kesorga dan pegang pada perintah kebenaran Injil,"
Kemudian dalam ibadah itu juga panitia menjelaskan sejarah singkat Kingmi. Gereja Kingmi telah mengalami perkembangan yang besar dalam pelayanan pekabaran injil di tanah papua ini kisa sejarahnya.
Sejak tanggal 13 januari  1939 sampai 5 april 1962 Gereja Kingmi di tanah Papua sebagai Zending C&MA.  Pada tanggal 6 April 1962 keluar dari gereja Zending C&MA dan dibentuk menjadi gereja nasional dengan nama sinode Kingmi Irian Jaya saat itu, dalam Pelayanan di Tanah Papua.
Dengan Nama gereja Sinode Kingmi Irian Jaya, maka gereja Kingmi berubah menjadi GKII Wilayah Irian Jaya. Oleh karena ada kepentingan C&MA, hal ini terjadi karena kepentingan C&MA masuk Indonesia (Irian Jaya) hanya melalui Jakarta dan CAMA memaksa Sinode Kingmi Papua untuk setujuh dengan dua hal.
Pertama, Jika dilebur dengan GKII Jakarta maka CAMA akan segera menghentikan bantuan beasiswa yang diberikan kepada putra dan putri papua, baik dalam negeri dan luar negeri.
Kedua, CAMA menghentikan pelayanan Pesawat Misi MAAF di tanah Papua, Kepentingan CAMA tersebut, maka dalam Konas Cibugur Jakarta 1984 secara terpaksa Sinode Kingmi Irian Jaya menjadi GKII Wilayah Papua. Sebutan ketua sinode menjadi ketua wilayah Irian Jaya, dimana Sinode berkedudukan di Jakarta.
"Akan Tetapi dengan berlakunya otonomi khusus oleh pemerinta maka masyarakat di tanah papua ingin kembali menjadi Sinode Kingmi papua dalam Konfrensi GKII Wilayah Papua Tahun 2006 di nabire.
Hasil kesepakatan gereja dan masyarakat maka melalui Konas Bogor bulan juli 2006 diamandemenkan untuk wilayah GKII Papua bisa kembali menjadi Sinode Kingmi Tanah Papua,"demikian singkat sejarah Kemah Injil Kingmi  di Tanah Papua, disampaikan Deki Ogetai dalam panduannya.
Dari pantauan langsung  media ini, awal pembukaan ditandai dengan pelepasan Palon, tandanya untuk " Mengawal semangat penginjilan menjadi para saksi iman. ditenga-tegah gereja dan masyarakat. Mereka juga isi dengan Puji-pujian dan penyembahan,  dari beberapa suku  yang ada di Timika termasuk suku Kamoro.
Lalu dilanjutkan dengan pembacaan sepuluh perintah Allah. dan pemotongan kue Kingmi 80 Tahun bersama diantaranya, Perwakilan Sinode Papua, Ketua Klasis Mimika, perwakilan pemda Mimika, Perwakilan Pemuda, perwakilan Anak dan remaja. serta perwakilan Perempuan

Pewarta:Andy Ogobay/KM
SUMBER: https://kabarmapegaa.com/Artikel/Baca/umat_kingmi_timika_rayakan_80_tahun_injil_masuk_pengunungan_papua.html