Wilayah adat Meepagoo, Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai IntanJaya.   Banyak yang menulis buku, banyak yang menulis media Jariangan Sosial Online dan Media cetak. Namun tidak mengkritik kinerja dari Pejabat elit-elit local, seperti  kepala daerah Bupati, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kepala Dinas.  Mereka tidak pernah menyeluarkan pendapat kebusukan pejabat mungkin karena keluarga dekat, kepentingan individu, kepentingan kelompok, atau golongan.

Banyak kasus yang terjadi wilayah adat Mee-Pagoo tetapi tidak pernah terungkap  di muka Publik. Wartawan dan media cetak, media online menjadi Pelindung mereka. Sebenarnya mereka tahu persoalan  di daerah-daerah tersebut diatas. Namun mereka sering dilindungi dan dipiarah karena kepentingan tersulubung.

Jika intelektual “Meeka dimigayake nako” berpikir independen secara Profesional, tidak tergantung kepada Eksekutif, Legislatif lima daerah, pasti ada perubahan. Sampai kapan perubahan itu datang? Jika sifat dan karakter Intelektual jadi tergantung pada elit-elit local yang munafik itu. Yang jelas bersifat tidak social memikirkan kepentingan pribadi dan golongan maka lima daerah tidak pernah maju.

Kata orang didaerah Meuwodide  Mereka Pintar?,  pintar bicara, pintar berpikir, pintar menulis buku. itu kelemihan kita namun jika kita jadi pemimpin kadang “pintar bibir lapangan Nol”. Wauuu pintar hanya untuk Kolusi, Korupsi, Nepolisteme (KKN), buktinya daerah-daerah Meepago tidak ada perubahan sampai saat ini. Hasilnya Penyakit HIV IDS yang meningkat, Kesehatan Buruk,  Pendidikan tidak Memadai, Angka kemiskinan semaikn tinggi, ekonomi rakyat ketergantungan. Itu semua salah urus pemerintah daerah setempat Intelektula Meepago gagal tangani persoalan kemanusiaan. Pikiran mereka ada untuk Korupsi dan korupsi. Tidak memikirkan untuk rakyat setempat kemauan rakyat seperti apa keinginan masyarakat, mereka tidak pernah turun ke kampung-kampung untuk mengetahi keinginan masyarakat.  Kerja Pejabat elit-elit, mereka kejar Takta, Harta dan Wanita. Kenyaannya.

maaf jika tersinggung....>>>>>>>>>

Penulis: peduli Keadilan dan Kebenaran