I Yohanes 4:1-6 1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. 2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, 3 dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia. 4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. 5 Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka. 6 Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.

Roma 8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Penjelasan tantang pemberitaan firman Tuhan yang kita dapat digereja ini selalu memaparkan mengenai hal-hal yang menyangkut keberadaan setiap orang percaya dalam menghadapi realita hidup yang terkadang oleh kebanyakan orang kurang dicermati. Setiap kebenaran yang disampaikan bukan hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi bagaimana setiap pribadi boleh mengalami firman itu dalam kehiduapan sehari-hari.
Saat ini kita berada dalam masa yang sukar, masa sukar dalam segala aspek kehidupan (II Timotius 3:1-9). Keadaan manusia yang jahat bukan hanya terjadi pada manusia pada umumnya, tetapi orang-orang percayapun masuk dalam kategori ini. Dalam kondisi yang seperti inilah, jika kita tidak memiliki kekuatan kuasa Allah dalam diri kita, pastilah kita akan tumbang dan bisa menjadi pribadi yang jahat.

Berpegang Teguh pada Janji Allah
Tidak semua orang percaya mempunyai kekuatan yang sama dalam menghadapi realitas hidup. Kita harus menemukan, memiliki dan mengalami setiap janji Allah yang sudah Tuhan tetapkan. Kalau kita hanya sekedar memiliki tapi tidak mengalaminya, maka kita tidak akan memperoleh apa-apa. Jangan biarkan Iblis memperoleh kemenangan atas diri kita.

I Yohanes 4:4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
Dalam Roma 8:6 berkata bahwa Roh Allah ada bersama-sama dalam diri kita.

Secara alamiah manusia memakai rohnya hanya untuk bernafas, memang itu format alamiahnya. Setelah kita menjadi orang percaya, kita mengetahui suatu kebenaran bahwa tidak ada perkataan firman yang sia-sia. Roh Allah yang ada pada kita lebih besar dari roh yang ada di dunia. Ini berarti bahwa ada kekuatan kuasa Allah dalam diri setiap orang percaya. Jadi ketika roh hanya dipakai untuk bernafas, maka roh tidak ada kekuatannya.
Suatu keanehan bahwa banyak orang percaya yang sudah dibaptis Roh Kudus tapi tidak menikmati kekuatan kuasa Roh Kudus yang ada dalam dirinya. Gereja mengajarkan bahwa ketika dibaptis Roh Kudus bisa terangkat sebelum antikris datang. Padahal fungsi Roh Kudus juga adalah penolong yang diutus Bapa untuk menolong kita dalam menghadapi realita hidup yang dialami. Roh Kudus yang akan menolong kita dalam pembentukan karakter supaya selama di dunia ini kita bisa mempunyai karakter seperti Kristus. Banyak dijumpai bahwa orang percaya yang sudah dibaptis Roh Kudus, tetapi karakter lamanya masih melekat dalam dirinya, ia tidak mengalami pimpinan Roh Kudus dalam membentuk karakternya.

Putus Pengharapan/Putus Asa
Dapatkah kita pahami mengapa orang percaya dibawa kepada pengalaman putus pengharapan/putus asa? Padahal firman Tuhan mengatakan bahwa Yesus adalah sumber jawaban sehingga kita tidak perlu berputus asa. Apa yang dapat kita temukan dari setiap pengalaman putus asa? Hal ini harus terjawab supaya kita mengerti apa maksud Tuhan? Selama analisa logika mampu menghasilkan jalan keluar maka belum ada peritiwa putus asa. Putus asa berarti orang tersebut mengalami jalan buntu. Putus asa menunjukkan batas kemampuan analisa logika hanya sampai disitu saja. Ini sangat berbahaya bagi orang tersebut. Jika tidak dipahami maka tidak heran kita banyak menjumpai kasus bunuh diri yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang mengalami jalan buntu. Bagi orang percaya yang masih mengikuti format alamiah yaitu menghadapi realita dengan unsur jiwani, maka pengalaman putus asa hanya akan berakhir dengan bunuh diri.
Ketika menemukan seorang anak pendeta/hamba Tuhan yang bunuh diri, apa yang akan kita katakan? Apakah kita akan menghakimi orang tuanya dan mengatakan “Masakan anak pendeta berbuat seperti itu?, buat apa pelayanan yang hebat tapi anak sendiri tidak diurus?” Daripada menghakimi, lebih baik mendoakannya. Karena kita tidak tahu apa yang sebenarnya dia alami. Inilah pekerjaan roh jahat yang menerobos melalui pengalaman putus asa.

Reaksi pertama dari realita hidup adalah unsur jiwani. Bagaimana setiap realita itu dapat diambil alih oleh unsur rohani? Hal ini yang tidak banyak dilakukan oleh orang percaya. Mengelola format jiwani diganti dengan format roh memang sulit, inilah yang dinamakan pergumulan iman. Kalau kita tidak melibatkan iman yang ada dalam roh kita, maka kita akan selalu menghadapi realita hidup dengan unsur jiwani. Oleh karena itulah Tuhan izinkan kita untuk mengalami pengalaman putus asa, supaya kita mengetahui bahwa Roh Allah yang ada dalam diri kita lebih besar kuasanya dari semua roh yang ada di dunia. Agar supaya kita tidak mengandalkan unsur jiwani kita dalam menghadapi realita.

Hidup Menurut roh atau hidup menurut daging?

Roma 8:2-7 2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. 3 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, 4 supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. 5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. 6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. 7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Hidup menurut roh memang tidak mungkin bagi kita yang masih hdup dalam daging. Ini menunjukkan kemampuan format jiwani diikat oleh hukum logika.

Roma 8:8-10 8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. 9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. 10 Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.

Tubuh mati karena dosa, tapi roh manusia adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Disitulah ada kekuatan yang dahsyat untuk dapat melakukan kebenaran.

Roma 8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Roh Allah yang ada di dalam kita akan menghidupkan tubuh kita yang fana.
Ini Kuncinya:
Roma 8:13 13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. 14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Kekuatan kuasa Roh Allah yang ada di dalam diri kita, inilah yang kita pakai untuk menaklukkan/mematikan perbuatan-perbuatan daging. Ajaran yang mengajarkan mengapa kita harus dibaptis oleh Roh Kudus agar supaya dapat bercakap-cakap dengan Roh Kudus dan supaya bisa terangkat sebelum masa pengangkatan, tapi tidak diajarkan bagaimana mengalami Roh Kudus sebagai penolong dalam pergumulan melawan kehendak daging. Hanya diajarkan bahwa ada mujizat dibalik setiap pergumulan. Bukannya kita tidak mempercayai adanya mujizat, tapi kita harus memahami proses apa yang terjadi dalam diri setiap orang percaya supaya hidup oleh roh dan mematikan perbuatan daging. Ada bagian Tuhan bekerja, ada bagiannya kita. Berserah bukan hanya “terima beres”, berserah berarti ikuti petunjuk Tuhan dan lakukan bagian kita.

Apa arti nilai putus asa bagi diri kita?
Putus asa bagi dunia adalah jalan buntu, tapi putus asa adalah kesempatan memperbaiki penyerahan diri kepada Tuhan.

Orang percaya ditetapkan hidup oleh iman. Kalau kita hidup oleh iman/roh maka kita tidak akan mengikuti perbuatan daging.
Apa itu perbuatan daging?
Galatia 5:19-21 19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Adakah daftar perbuatan daging yang masih kita lakukan?

Galatia 5:22-25 22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. 24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

Buah Roh bukanlah karunia tapi sebuah proses. Ketika kita berdoa agar diberi kesabaran, maka Tuhan akan menghadirkan orang-orang disekitar kita untuk memproses kita. Kesabaran tidak didapat dalam doa tapi dalam kehidpan nyata.

Pdt. R.F. Martino