Umat Kingmi Timika Melakukan Ibadah Kunci Tahun 2019, Di Gereja Jemaat Bathera, (02/01). Andy/KM
TIMIKA, KABARMAPEGAA.Com-- Ibadah kunci Tahun atau lepas sambut Tahun lama 2018 dan sambut Tahun Baru 2019, Gereja Kemah Injil (Kingmi) Sinode Papua Klasis Mimika, melakukan Ibadah bersama, dengan sorotan tema “Berubah untuk menjadi kuat  menuju Tahun pemuliahan.
Kemudian sub tema “ Ditengah Gereja dan Masyarakat yang Haus Akan Sentuan dan Lawatan Allah, dalam teks Alkitab  2 korintus 5:17, terpasang spanduk depan  Gereja Jemaat Bathera Kwamki Baru Timika Papua, pada rabu (02/01).
Dalam kotbanya Pendeta Henok Nawipa, S.Th, menjelaskan Roh Kudus, menjadi pengingat bagi kita bahwa Roh Kudus menyertai kita setiap orang yang percaya kepada Tuhan dan mau bertobat atas setiap dosa. Melalui Roh Kudus setiap orang percaya diajak untuk bersama berusaha di dalam proses hidupnya menuju kepada kesempurnaan hidup, tanpa Roh kudus tidak bisa masuk sorga.
Menurutnya, Kita tetap taat memuliakan kepada Tuhan dan percaya bahwa Roh Kudus bersama dengan kita setiap hari. dimomen natal dan tahun baru ini  kita jangan malas untuk berdoa dan membaca FirmanNya, tetapi justru kita tetap menjaga kekudusan dan taat melakukan kehendak Tuhan, karena kita sudah menjadi milik Tuhan.
"Tuhan Allah memberikan Roh Kudus supaya mendatangkan hidup dan ciptaan yang baru. Sama seperti Allah saat mengembuskan nafas kehidupan kedalam manusia jasmaniah dan jadilah manusia ciptaan yang baru. tinggalkan kebiasaan lama dan hidup baru dalam Yesus,"ungkap Ketua Klasis Mimika dalam Ibadah Kunci Tahun.
Dia juga mengajak, Marilah kita hidup dengan selalu percaya kepada Tuhan Yesus bagaimanapun keadaan yang kita alami. Sepanjang hidup kita siap sedia untuk selalu diperbaharui oleh Roh Kudus.
Kita beri ruang supaya Roh Kudus bekerja di dalam hidup kita. supaya kita benar-benar layak disebut anak-anak Allah. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Lanjut Henok, Berbuat baik berarti kita beribadah kepada Tuhan untuk menuju Kesorga, Demikian juga jika kita berbuat jahat adalah beribadah kepada iblis tujuannya menuju kebinasaan,"kata Henok.
Sehingga, Rohkudus mengarahkan kita melakukan isi hati Allah, jika kita melakukan kehendak Allah. maka kita disebut anak-anak Allah, diberkati dalam kehidupan kita. Tuhan juga mintah Kita merendakan diri menghormati  kepada sesama,  Secara otomatis kita merendakan kepada Tuhan. Itu yang Tuhan mau dan Tuhan Memulihkan kehidupan Kita.
"Saat ini Orang papua hidup dalam garis kemiskinan. Dan dari sisi politik kehidupan dalam penjajahan Indonesia. Namun Tuhan akan mengangkat orang papua akan mengalami suatu perubahan, asalkan kita memiliki Rohkudus, dan ingin melakukan Kehendak Tuhan," penutup Kotba Henok.
Kesempatan yang sama juga, Wakil Klasis Mimika, Pendeta Marinus Uamang, S.Th dalam sambutanya menyatakan, Jadi siapa yang ada di dalam Kristus,  ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Hal-hal yang lama sudah berlalu, lihatlah, hal-hal yang baru sudah datang.
"Sebagai manusia baru sudah seharusnya kita tidak lagi mengenakan tabiat manusia lama kita, tetapi mengenakan tabiat Kristus dan hidup menurut pimpinan Roh Kudus,"katanya.
Jika kita jujur menilai kehidupan Kristen kita hari ini, bukankah tidak sedikit yang  masih bertabiat manusia lama. Untuk bertumbuh menjadi manusia baru.
“Maka Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia, dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
Dengan meninggalkan gaya hidup manusia lama dengan pikiran yang sia-sia dan pengertian yang gelap tanpa hubungan dengan Allah. Maka kita dapat bertumbuh menjadi manusia baru dengan tabiat Kristus.
Waktu yang terpisah, Pendeta Marthen Tigi, S.Th, dalam kotbanya pada selasa(01/01) di Gereja Kingmi Jemaat Maranatha menyatakan Bila tahun-tahun yang lewat kita belum mengalami perubahan yang kita harapkan, hal itu jangan terlalu kita ingat-ingat atau kita pikirkan. Orang yang terlalu terbenam dalam masa lalu tidak akan bisa bangkit dan menyongsong perubahan.
Tuhan meminta kita untuk melupakan yang lalu dan mengantisipasi dengan semangat. Hal Baru yang akan Tuhan perbuat. Yaitu Pembaharuan bagi kita semua. Tuhan mengatakan, "Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru.

Pewarta: Andy Ogobay/KM