Masa aksi membentang spanduk di Bundaran Timika Indah, Minggu(23/12). Andy/KM
TIMIKA, KABARMAPEGAA.Com-- Ratusan masa  yang gabungan dalam Solidaritas Peduli Kemanusian Nduga (SPKN) berkumpul di Bundaran Perdamaian Timika Indah, memasang 1000 lilin duka Natal untuk Nduga, Minggu (23/12) Sore
Dalam aksi mereka menyatakan duka atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Kabupaten Nduga. Mereka juga meminta, Preside Jokowi, segera tarik Militer dari Nduga, karena mereka mau Natal bersama dengan Keluarga di Nduga tidak bisa, disebabkan karena Transportasi Udara dan darat tidak dilayani dengan maksinal,"kata salah satu orator.
Dari pantauan kabarmapegaa.com, minggu (23/12), masa aksi melingkari sepenuh bundaran Timika Indah, masa yang jumlahnya tak terhitung itu menyalakan lilin berbentuk lingkaran tertulis "Save Nduga".
Masa aksi asal dari masyarakat suku Nduga yang berdomisili Timika, bersama masyarakat papua suku lainnya serta masyarakat nonpapua yang ikut solidaritas peduli kemanusiaan di Ndugama telah melakukan aksi pasang 1000 lilin bersama-sama di bundaran Timika indah hingga selesai dengan aman.
Dalam aksi kemanusian tersebut, Toko masyarakat Suku Nduga, Karel Gwijangge (Anggota DPRD Mimika), juga ikut mendukung kegiatan kemanusian tersebut.
Kemudian Elipanus Wesareak S. Ip (Kepala Suku besar Nduga), juga sempat ikut dengan menyalakan lilin  bersama ratusan masa aksi. 
Mereka berorasi bergantian, mereka juga membentangkan spanduk,  Save Nduga, Mapduma, Yigi, Yal, Nirkuri, Mbua, Mbulmu, Yalma dan sekitarnya.
"Dan spaduk besar tertulis Pray For Nduga, dan ada beberapa poster yang bertuliskan Stop kekerasan, buka akses penerbangan, warga sipil bukan pemberontak, Save warga,"jelasnya.
Menurut salah satu perempuan Nduga, Maria Yarinap, mengungkapkan semua informasi yang beredar di media televisi adalah bohong, sehingga dia berharap media asing yang independen harus masuk di Nduga, untuk mengungkap isi hati   yang sebernarnya terjadi disana.
Dia mendesak, "TNI-Polri segerah kembali kosongkan Nduga, agar masyarakat bisa kativitas kembali kerumah, keadaan Nduga saat ini Darurat militer yang korban adalah benar-benar rakyat sipil, Bukan Tentara Pembebasan Nasional Papua BaratTPNPB. 
Maria menyatakan tiga korban tewas yang ditemukan di distrik Mbua bukan anggota TPNPB. tiga orang yakni “Nikson Umanggen (18), Mentus Nimiangge (18) dan Mianus Lokbere (35) adalah warga sipil di Mbua.
"Selagi TNI-Polri masih disana pasti masyarakat trauma dan tidak aman. Sehingga harus ada perdamaian di antara kita. Kita semua adalah ciptaan Tuhan, ini suasana Natal sehingga harus menghormatinya,"Beber Maria.
Aksi pemasangan 1000 Lilin lagsung diamankan oleh Kabag Ops AKP Andyka Aer, SIK. Polisi yang ikut pengamankan aksi tersebut adalah 1 Regu Personil Perintis Satuan Sabhara Polres Mimika bersama personil Satuan Lalu Lintas.
Baca Juga:
  1. Nduga: 34 Gereja KINGMI Tidak Merayakan Natal
  2. Nduga: TNI Hadir untuk Melidungi Rakyat, 34 Gereja Kingmi Tidak Merayakan Natal, Gubernur dan DPR Pilihan Rakyat
  3. Peristiwa Nduga: Gereja Kingmi Klasis Mimika Mengeluarkan Penyataan Sikap dan Surat Penolakan
  4. Nduga Menjerit

Pewarta: Andy Ogobay/KM
SUMBER:https://kabarmapegaa.com/Artikel/Baca/masyarakat_nduga_timika_nyalakan_1000_lilin_untuk_nduga.html