Pendeta Deserius Adii, S.Th, memberikan Arahan Penggembalaan kepada Tni-Polri dan Pengurus KNPB dan PRD serta Rakyat Papua, dihalaman Kantor KNPB Timika, Selasa, (01/01), Dok. KM
TIMIKA, KABARMAPEGAA.Com—Sebanyak 6 orang aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Timika, telah dibebaskan oleh pihak kepolisian Polres Timika, dan sementara ini  juga, Aparat Tni-Polri masih menduduki Kantor KNPB dan Simpatisan aktivis KNPB masih bertahan ada di halaman Kantor di Jalan Sosial Kebun Sirih Timika Papua.

Hal ini disampikan oleh, Ketua Umum KNPB Pusat, Agus Kosay, Melalui keterangan tertulis kepada kabarmapegaa.com, Selasa (01/01). Kata dia, tanpa alasan yang jelas pihak aparat TNI-Polri menduduki Kantor KNPB, dan merusak aset Kantor KNPB dan menangkap 6 orang,  pada 31 Desember 2018 kemarin.
"Tindakan Aparat ini, membuktikan tidak manusiwi dan tidak menghargai prikemanusian, tindakan aparat ini menunjukkan peraktek kolonialisme di Papua,"katanya.
Dia juga menjelaskan, sejak pada pukul 04:00 waktu Papua, 6 orang aktivis KNPB Wilayah Timika di tangkap pada tanggal 31 Desember 2018 pada pukul 08:30 sampai sore ini mereka sudah bebas. Awalnya 6 orang di tangkap saat ibadah perayaan HUT kantor KNPB ke V dan sekaligus penyambutan Tahun baru 1 Januari 2019.
Agus juga menceritakan, saat pihak Tni-Polri menangkap 6 orang mereka mengaku dipukul ditolong senjata oleh aparat Tni-Polri, ini kesaksian mereka, Yanto Aweriyon di pukul dan tendang dan Ruben kogoya di pukul dan di injak-injak oleh pihak aparat Gabungan Tni-Polri.
"Kemudian di tahan selama 1 hari satu malam dalam tahanan sel Polres Timika, selama di tahan mereka tidak di beri makan dan minum sampai mereka di bebaskan, "tran Agus.
Selain dia, Hari ini juga Departemen Keadilan dan Perdamaian Gereja Kemah Injil (KINGMI) Koordinator Puncak Selatan melaksanakan kunjungan ke Kantor Knpb yang di jadikan Pos Tni-Polri. Untuk ibadah dan doa bersama dengan orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan lawatan kami.
Demikian Kata, Ketua Departemen Keadilan dan Perdamaian Gereja Kemah Injil (KINGMI) Koordinator Puncak Selatan Pendeta Deserus Adii, S.Th, melalui  surat kunjungan pengembalaan kepada Kabarmapegaa.com.
Dia menjelaskan, sebelumnya kami kontak telepon lewat nomor hp bapak Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto tidak angkat dan kami mengirim pesan tertulis lewat sms untuk meminta ijin beridah bersama dengan masyarakat Papua yang bertahan sampai hari ini di Kantor KNPB.
Untuk mereka melakukan Ibadah Lepas Sambut Tahun Lama 2018 dan Tahun 2019 dengan ditandai Barapan atau Bakar Batu namum sms kami dibalas Kapolres Mimika bahwa” Silahkan Pak Pendeta, ibadah di gereja, bukan di Kantor KNPB.” balas smsnya.
Sebelumnya Deserius  juga, telepon Kepala Intel Polres Mimika (Kasat Intelkam) dan meminta mengijinkan ibadah, namun dibalas bahwa katanya bahwa “Pak pendeta punya kata-kata ini kami bisa indentivikasi.
”Kami juga balas bahwa “Bukan pak saja yang Indentikasi kami sebagai Pendeta OPM, Pendeta Separatis, Pendeta yang tidak menghargai hukum UUD, UU, Peraturan RI dan Pancasila.
"Tapi sebelum pak tugas sebagai Intel disitu banyak Intel Tni-Polri juga curiga kami Pendeta OPM, Pendeta Separatis, Pendeta yang tidak menghargai hukum UUD, UU, Peraturan RI dan Pancasila tetapi tuduhan itu saya terima sebagai resiko yang saya harus pikul salib Kristus,”kata Deseris.
Dalam hal ini  Deserius juga berpandangan bahwa ” Tidak apa-apa nama baik saya sebagai jabatan Pendeta dihancurkan demi membela orang yang lemah daripada saya menerima kehormatan jabatan kependetaan saya diatas orang yang lemah, tidak berdaya,” ucapnya
lanjut dia, sampai di Kantor KNPB) Wilayah Timika ketemu dengan Kepala Piket yang jaga langsung oleh Kabag Ops Polres Mimika AKP Andika Aer, SIK tetapi beliau juga mengarangkan bahwa “Bakar Batu atau Barapen dan Ibadah Kapolres tidak Ijinkan.
Petugas piket yang jaga di Kantor KNPB Timika, TNI-Polri yang  bertugas kami arahkan mereka dengan Anggota KNPB dan PRD serta simpasitan disitu kami arahkan untuk berkumpul dihalaman Kantor KNPB Timika untuk memberikan Arahan Penggembalaan kami kepada mereka, yaitu:
Pertama, Kepada TNI-Polri dan KNPB/PRD yang ada diKantor KNPB Wilayah Timika kami dari Departemen Keadilan dan Perdamaian Koordinator Puncak Selatan Gereja Kemah Injil (KINGMI) di Tanah Papua mengucapakan “Selamat Memasuki Tahun Baru 1 Januari 2019 Tuhan Memberkati”
Kedua, Kepada anggota TNI-Polri dan anggota KNPB/PRD yang ada diKantor KNPB disini kamu sudah menjaga keamanan, kedamaian, ketentraman lebih khusus anggota KNPB/PRD kami Gereja sampaikan “Terimakasih Tuhan Berkati.”
Ketiga, Kepada anggota TNI-Polri dan anggota KNPB/PRD yang ada di Kantor ini tidak boleh ada adu mulut, benturan demi kepentingan promosi jabatan, pangkat dan gaji bagi orang yang mencari dalam kepentingan dari kasus ini, jaga keamanan bersama.
“Kami disini itu kami punya tempat, halaman dan rumah sekaligus Kantor dan Kantor KNPB/PRD Timika jadi tidak ada cerita tamu mengusir tuan rumah,”ucap pengurus KNPB.
Setelah itu kesimpulan yang diambil oleh anggota TNI-Polri dan anggota KNPB/PRD adalah: tetap ada di Kantor KNPB Timika tetapi kita jaga keamanan bersama.  

Pewarta : Andy Ogobay/KM