Masa aksi kumpul sekertariat FPHS, Timika (07/01), Doc. KM
TIMIKA, KABARMAPEGAA.Com--Forum Pemilik Hak Sulung Tsinga Waa-Banti Aroanop (FPHS Tsingwarop) Rencana hari ini melakukan demo damai di kantor pemerintahan Kabupaten Mimika, namun tunda karena, Situasi kurang mendukung.
Demikian kata, Ketua FPHS Tsingwarop, Yafet Manga Beanal, kepada kabarmapegaa.com, senin (07/01). di Sekertariat FPHS Jalan Kalimutu Kwamki baru Timika, Papua.
Kata dia, Demo damai ditunda karena alasan ada sesuatu yang terjadi di SP III, yaitu penemuan mayat seorang pemuda berusia 22 tahun. Mayat ditemukan dalam kondisi telungkup dengan beberapa luka disekujur tubuhnya.
"Kami tidak mau pihak ketiga jadi korban, sehingga aksi damai hari ini tunda, dia juga pesan masa aksi menunggu informasi selanjutnya untuk aksi yang sama di beberapa hari kedepan, itupun situasi mendukung" kata Yafet.
Dia juga meminta maaf kepada masa aksi yang sudah datang di sekertariat, maupun masa aksi yang beberapa titik diantaranya Kwamki lama, SP, 9, 12,13, 7, 5, 6, dan Kota Timika, mereka sudah siap mau mengikuti aksi damai, tapi  setelah dengan ada penemuan mayat orang papua di SP III, mereka tidak datang.
Kemudian alasan kedua, demo mereka tunda karena Bupati mimika belum ada di tempat, bupati ada diluar timika, sehingga Yafet mengumumkan aksi damai  dengan tuntutan tutup freeport ditunda.
Yafet juga menambahkan Semua keputusan ada di propinsi (Gubernur) dan kabupaten (bupati) hanya pelaksanan, sehingga semua keputusan harus libatkan pemilik hak ulayat 3 kampung yang tergabung dalam FPHS.
Mereka juga minta pihak TNI-Polri memohon untuk memberikan ruang demokrasi dan memberikan jaminan keamanan. “Aparat jangan penghadangan dan membatasi kami. Kami hanya memnyampaikan aspirasi, agar keginginan kami terjawab,"beber Yafet. 
Kesempatan yang sama juga Sekretaris I FPHS Yohan Zonggonau, mengatakan demi perjuangan kita, kita harus berjuang sampai ada hasil, kita juga berjuang bukan untuk  kelompok lain untuk menderita diatas perjungan kita. 
"Namun perjuangan kita perlu masa yang kuat dan koko, harus semangat hari ini kita jaga  dan  kita sama-sama bergandeng tangan berjung sampai ada hasil,"Pesan Yohan.
Tempat yang sama juga, Kapolsek Mimika Baru AKP P Ida Waymramra SE, SIK, mengatakan, prinsipnya kami selalu mengawal apapun bentuk  kegiatan demo dari FPHS.
Ida melaporkan, pesan dari Kapolres, bahwa kami akan menjamin keamanan dan kedamaian, dia juga pesan jika FPHS demo lagi, maka harus masukan surat pemberitahuan sebelum 3 hari kegiatan.
Lanjut Ida, untuk kasus pembunuhan SP III, kita sama-sama menjaga keamanan, dan ketertibadan, agar kita jangan terjabak didalam oknum yang tak bertanggung jawab.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan dilansir seputarpapua.com pada (07/1) bawah, sekitar pukul 04.50 WIT anggota  Polsek Kuala Kencana mendapat informasi dari masyarakat bahwa telah telah terjadi pembunuhan terhadap DM di SP3, tepatnya samping Kantor Ninabua.
Dari laporan tersebut, anggota Polsek Kuala Kencana mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), dan mendapatkan korban dalam keadaan terlungkup. Sementara disamping tubuh korban ditemukan beberapa kaleng minuman berakohol.
Sementara pada tubuh korban sendiri didapatkan beberapa luka bacok pada kepala dan lengan. Saat ini korban dibawa ke RSUD Mimika untuk dilakukan visum, dikutip seputarpapua.com.
Sedangkan dari kejadian ini, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Mimika yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim, AKP I Gusti Ananta melakukan olah TKP.
Kapolsek Kuala Kencana, Iptu Harikatang mengatakan, memang sudah jelas luka korban adalah penganiayaan. Namun siapa yang melakukan atau pelaku masih dilakukan penyelidikan.
Dari pantauan media ini, semua tempat trategis kabupaten mimika dijaga ketat oleh aparat TNI-Polri. untuk Antisipasi Demo damai yang digelar oleh FPHS Tsingwarop.

Pewarta: Andy Ogobay/KM