Pendidikan harus menekankan aspek Humanis!! menurut Ki Hajar Dewantara. Hal ini merujuk pada arti dari kehadiran pendidikan bukan sebagai ajang mencari aspek popularitas dalam kehimpitan globalisasi namun mampu mengaplikasikan ilmu agar bermanfaat bagi tiap insan.
“Kuliah itu bukan untuk mencari nilai semata, namun untuk mencari ilmu yang nantinya bermanfaat bagi orang lain” tutur dr. R Arif Rahmad, salah satu wisudawan terbaik Magister Hukum Kesehatan Unika Soegijapranata. 
Hal ini merujuk pada makna eksistensi ilmu itu sendiri yaitu bukan sebagai hal yang disembunyikan dalam diri namun menjadi berguna dengan diaplikasikan bagi orang lain.“Pro Patria Et Humanitate”, demikian Unika menyebutnya. 
Lulus dengan IPK terbaik, dr Arif yang pernah “Kuliah Untuk Mencari Ilmu Bukan Nilai” menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Undip ini, memilih judul tesis yang berkaitan dalam bidang kesehatan. “Implementasi UU No 9 Tahun 2014 tentang klinik pada penyelenggararaan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) di kab. Batang”, demikian judul tesis yang diangkat oleh dr. Arif untuk meraih gelar S2 nya di Unika Soegijapranata.
Dalam wawancara dengan tim kronik, alasan beliau mengambil judul tesis tersebut adalah karena bentuk pendekatan dalam bidang kesehatan desa di PKD (Poliklinik Kesehatan Desa) banyak memiliki kekurangan. 
Menurut beliau, jika menggunakan istilah PKD harus  melengkapi syarat-syarat klinik  yang telah ditentukan oleh pemerintah namun jika tidak mampu memenuhi kriteria tersebut, maka harus diganti menjadi poskesdes, hal tersebut diberlakukan untuk menaati aturan dari pemerintah. 
“Aplikasinya ya, agar sarana prasarana dan fasilitas dari PKD dapat lebih ditingkatkan untuk menjamin kesehatan dari masyarakat desa. Jika syarat nya terpenuhi maka akses masyarakat untuk menikmati fasilitas kesehatan menjadi lebih terbuka karena syarat yang sudah dipenuhi” tutur mahasiswa yang juga akrab dengan kegiatan bakti sosial ini.
Sementara untuk kesulitan ketika menyelesaikan tesisnya, mahasiswa yang juga lulus di Magister Hukum Undip ini juga menuturkan bahwa kesulitan yang sulit adalah dalam mencari lokasi pengamatan yang meliputi daerah-daerah di perkotaan. Untuk lokasinya, beliau mengambil lokasi di 5 tempat yaitu di daerah pegunungan, kota, pantai, pantura timur, pantura barat. 
Dalam mengerjakan tesis, beliau menuturkan, waktu untuk menyelesaikannya juga tidak terlalu lama, pasalnya banyak pihak dari Unika sendiri yang membantu. “saya menyelesaikan tesis saya dalam waktu 1 semester” tutur beliau.
“Saran saya untuk mahasiswa Unika adalah harus punya hati pada pilihan jurusannya. Ketika seseorang mulai memilih pada jurusan tersebut maka harus punya hati terhadap pilihan tersebut, artinya apapun akan dipilih hendaknya dilakukan dengan sepenuh hati” tutur beliau. (WL)